SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
11 Pengantar
Sistem Informasi Berbasis Komputer
22 Teknologi
Informasi Sebagai Keungulan Kompetitif
33 Manfaat Dan Etika Dari System
Informasi
44 Model
System Umum Perusahaan Dan Pendekatan Sistem
-
System informasi keuangan
-
System informasi pemasaran
-
System informasi personalia
-
System informasi eksekutif
1.
Pengantar
Sissem Informasi Berbasis Komputer
Di tengah lajunya kemajuan industri yang berbasis teknologi
informasi, informasi yang cepat dan akurat semakin menjadi kebutuhan pokok para
decission maker. Informasi merupakan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh
setiap manajemen untuk melakukan pengambilan keputusan. Sedangkan suatu sistem
informasi bertujuan untuk memasok segala kebutuhan informasi bagi mereka yang
membutuhkannya. Sistem informasi yang tepat akan membantu kebijakan level
manajerial dalam hal program-program dan rencana-rencana operasional serta
sasaran yang akan dicapai oleh organisasi atau perusahaan.
Sistem Informasi dalam perusahaan yang dikenal dengan Sistem
Informasi Manajemen (SIM) terbagi menjadi beberapa Sistem Informasi yang
membentuk satu kesatuan sistem informasi yang dibutuhkan dan menghasilkan
informasi bagi manajemen. Pada Sistem Informasi Manajemen yang cukup lengkap,
biasanya terdiri dari beberapa sistem informasi yang lebih spesifik cakupannya
seperti :
a.
Sistem Informasi Pengendalian Inventori (Inventory Control Information
System).
Sistem informasi ini biasa juga
disebut dengan sistem informasi logistik yang dipakai untuk mendukung dalam
menyediakan informasi tentang persediaan barang.
b.
Sistem Informasi Produksi (Manufacture Information System)
Sistem informasi ini memback-up pengolahan data sistem kerja
produksi.
c.
Sistem Informasi Keuangan (Finance Information System).
Sistem informasi ini dipakai untuk
mendukung penyediaan informasi tentang kegiatan laporan-laporan keuangan
sebagai hasil dari pemrosesan data-data transaksi keuangan yang terjadi.
d.
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (Human Resources Information System)
Sistem Informasi ini kita kenal
dengan sistem informasi personalia atau kepegawaian yang mengolah data- data
kepegawaian terutama menyangkut masalah pendataan karyawan sampai ke
penggajian.
e.
Sistem Informasi Pemasaran (Marketing Infomration System).
Sistem informasi ini digunakan oleh
organisasi dalam mendukung sistem kerja pemasaran, yang memberikan
informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan penjualan barang,
penelitian pasar dan lain-lain.
2.
Teknologi
Informasi Sebagai Keungulan Kompetitif
A Teknologi Informasi
Untuk mencapai keberhasilan, manajer
menyadari akan pengaruh lingkungan perusahaan (organisasi). Perusahaan
berhubungkan dengan elemen-elemen lingkungan melalui arus sumberdaya fisik
maupun konseptual. Sumberdaya informasi tidak hanya sekedar data dan informasi,
melainkan termasuk perangkat keras, perangkat lunak, para spesialis informasi,
dan para pemakai informasi.
Kesadaran manajer bahwa informasi sebagai suatu sumberdaya strategis yaitu menetapkan kebijakan untuk menerapkan sumberdaya tersebut secara strategis dan menindaklanjutinya. Sehingga akan memberikan keyakinan bahwa kebijakan tersebut dijalankan. Aktivitas itu disebut dengan manajemen sumberdaya informasi (information resources management – IRM). IRM merupakan konsep yang mengintegrasikan konsep-konsep keunggulan kompetitif lain, yaitu CIO, SST, SPIR, dan end-user computing. Dengan demikian IRM memberikan kerangka kerja bagi pemanfaatan komputer yang efektif.
Kesadaran manajer bahwa informasi sebagai suatu sumberdaya strategis yaitu menetapkan kebijakan untuk menerapkan sumberdaya tersebut secara strategis dan menindaklanjutinya. Sehingga akan memberikan keyakinan bahwa kebijakan tersebut dijalankan. Aktivitas itu disebut dengan manajemen sumberdaya informasi (information resources management – IRM). IRM merupakan konsep yang mengintegrasikan konsep-konsep keunggulan kompetitif lain, yaitu CIO, SST, SPIR, dan end-user computing. Dengan demikian IRM memberikan kerangka kerja bagi pemanfaatan komputer yang efektif.
B. Lingkungan Perusahaan
Lingkungan suatu perusahaan terdiri dari delapan elemen utama. Elemen-elemen lingkungan ini adalah organisasi atau individu yang berada di luar perusahaan dan memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung kepada perusahaan. Kedelapan elemen tersebut adalah sebagai berikut:
• Pemasok : menyediakan material, mesin, jasa, dan informasi yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang dan atau jasa
• Pelanggan : pembeli dari barang dan atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan
• Serikat Pekerja : organisasi dari para pekerja perusahaan
• Masyarakat Keuangan : Lembaga-lembaga yang menyediakan sumber daya keuangan bagi perusahaan
• Pemegang Saham : pemilik yang menanamkan modalnya pada perusahaan
• Pesaing : organisasi atau perusahaan yang bersaing dengan perusahaan di pasar
• Pemerintah : mempengaruhi perusahaan melalui serangkaian kebijakan dan programnya
• Masyarakat Global : wilayah geografis tempat perusahaan melaksanakan operasinya
Elemen-elemen tersebut di atas membentuk supersistem yang disebut masyarakat. Sumber daya mengalir antara perusahaan dengan elemen-elemen lingkungan.
C. Keunggulan Kompetitif
Dalam upaya mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus menghadapi tantangan bahkan tekanan-tekanan internal dan eksternal itu. Salah satu pendekatannya adalah bagaimana mengefektifkan potensi sumberdaya yang ada.
Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari investasi yang dilakukan. Sekurang-kurangnya ada dua prinsip pokok yang perlu dimiliki perusahaan untuk meraih keunggulan kompetitif yaitu adanya nilai pandang pelanggan dan keunikan produk.
Cara untuk mencapai keunggulan kompetitif :
1. menyediakan barang dan jasa dengan harga murah
2. menyediakan barang dan jasa lebih baik daripada pesaing
3. memenuhi kebutuhan khusus suatu segmen pasar tertentu
Lingkungan suatu perusahaan terdiri dari delapan elemen utama. Elemen-elemen lingkungan ini adalah organisasi atau individu yang berada di luar perusahaan dan memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung kepada perusahaan. Kedelapan elemen tersebut adalah sebagai berikut:
• Pemasok : menyediakan material, mesin, jasa, dan informasi yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang dan atau jasa
• Pelanggan : pembeli dari barang dan atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan
• Serikat Pekerja : organisasi dari para pekerja perusahaan
• Masyarakat Keuangan : Lembaga-lembaga yang menyediakan sumber daya keuangan bagi perusahaan
• Pemegang Saham : pemilik yang menanamkan modalnya pada perusahaan
• Pesaing : organisasi atau perusahaan yang bersaing dengan perusahaan di pasar
• Pemerintah : mempengaruhi perusahaan melalui serangkaian kebijakan dan programnya
• Masyarakat Global : wilayah geografis tempat perusahaan melaksanakan operasinya
Elemen-elemen tersebut di atas membentuk supersistem yang disebut masyarakat. Sumber daya mengalir antara perusahaan dengan elemen-elemen lingkungan.
C. Keunggulan Kompetitif
Dalam upaya mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus menghadapi tantangan bahkan tekanan-tekanan internal dan eksternal itu. Salah satu pendekatannya adalah bagaimana mengefektifkan potensi sumberdaya yang ada.
Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari investasi yang dilakukan. Sekurang-kurangnya ada dua prinsip pokok yang perlu dimiliki perusahaan untuk meraih keunggulan kompetitif yaitu adanya nilai pandang pelanggan dan keunikan produk.
Cara untuk mencapai keunggulan kompetitif :
1. menyediakan barang dan jasa dengan harga murah
2. menyediakan barang dan jasa lebih baik daripada pesaing
3. memenuhi kebutuhan khusus suatu segmen pasar tertentu
3.
Manfaat Dan Etika Dari System
Informasi
A.
Namfaat sistem informasi
1. Memberikan
informasi yang sudah terjamin kebenarannya
2. Lebih Efisien
3. Meningkatkan
kemampuan dalam mengambil keputusan
4. Meningkatkan
kualitas informasi
5. Lebih
terjamin ke amanannya
6
B.
Etika
Sistem Informasi
1.
Privasi
: hak seseorang untuk memberikan atau tidak informasi yang akan diakses
2.
Akurasi
: data yang diberikan harus tepat
3.
Propertis
: perlindungan terhadap hak cipta
4.
Akses : memberikan akses kepada semua kalangan
4.
Model
System Umum Perusahaan Dan Pendekatan System
A Model Sistem Umum
1. Sistem Fisik, merupakan sistem terbuka, yang berhubungan dengan l ingkungannya melalui arus sumber daya fisik Arus sumber daya fisik yang mengalir.
2. Sistem Konseptual,
Sebagian sistem terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian lagi tidak. Pengendalian ini dapat dicapai dengan menggunakan suatu lingkaran yang disebut “Lingkaran Umpan Balik” yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme pengendalian begitu pula sebaliknya.
Pengendalian Manajemen; pihak manajemen menerima informasi yang menggambarkan output sistem.
Pengolah Informasi; Perjalanan informasi tidak selalu dari sistem fisik kepada manajer. Para manajer memperoleh informasi dari sistem yang menghasilkan informasi dari data yang terkumpul
1. Sistem Fisik, merupakan sistem terbuka, yang berhubungan dengan l ingkungannya melalui arus sumber daya fisik Arus sumber daya fisik yang mengalir.
2. Sistem Konseptual,
Sebagian sistem terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian lagi tidak. Pengendalian ini dapat dicapai dengan menggunakan suatu lingkaran yang disebut “Lingkaran Umpan Balik” yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme pengendalian begitu pula sebaliknya.
Pengendalian Manajemen; pihak manajemen menerima informasi yang menggambarkan output sistem.
Pengolah Informasi; Perjalanan informasi tidak selalu dari sistem fisik kepada manajer. Para manajer memperoleh informasi dari sistem yang menghasilkan informasi dari data yang terkumpul
B Kegunaan Model Sistem Umum Perusahaan :
1. Mempermudah Pengertian, suatu model pasti lebih sederhana dari pada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan dalam cara yang sederhana.
2. Mempermudah Komunikasi, setelah problem solver mengerti entitasnya, pengertian itu sering pula dikomunikasikan pada orang lain.
3. Memperkirakan Masa Depan, ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model matematika dapat memberikan kemampuan yang tidak dapat disediakan model-model jenis lain.
1. Mempermudah Pengertian, suatu model pasti lebih sederhana dari pada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan dalam cara yang sederhana.
2. Mempermudah Komunikasi, setelah problem solver mengerti entitasnya, pengertian itu sering pula dikomunikasikan pada orang lain.
3. Memperkirakan Masa Depan, ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model matematika dapat memberikan kemampuan yang tidak dapat disediakan model-model jenis lain.
C Pendekatan Sistem
Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey, seorang profesor filosofi di Columbia University pada awal abad ini. Dalam bukunya tahun 1910, ia mengidentifikasi tiga seri penilaian yang terlibat dalam memecahkan masalah suatu kontroversi secara memadai yaitu:
Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey, seorang profesor filosofi di Columbia University pada awal abad ini. Dalam bukunya tahun 1910, ia mengidentifikasi tiga seri penilaian yang terlibat dalam memecahkan masalah suatu kontroversi secara memadai yaitu:
1. Mengenali kontroversi
2. Menimbang klaim alternative
3. Membentuk penilaian
2. Menimbang klaim alternative
3. Membentuk penilaian
Kerangka kerja yang dianjurkan
untuk penggunaan komputer dikenal sebagai pendekatan sistem.Serangkaian
langkah-langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa masalah itu
pertama-tama dipahami, solusi alternative dipertimbangkan, dan solusi yang
dipilih bekerja Suatu pendekatan sistematis untuk pecahan masalah telah
diciptakan yang terdiri dari tiga jenis usaha :
- persiapan
- definisi
- solusi
- persiapan
- definisi
- solusi
Dalam
mempersiapkan pemecahan masalah, manajer memandang perusahaan sebagai suatu
sistem dengan memahami lingkungan perusahaan dan mengidentifikasi
subsistem-subsistem dalam perusahaan. Dalam mendefinisikan masalah, manajer
bergerak dari tingkat sistem ke subsistem dan menganalisis bagian-bagian sistem
menurut suatu urutan tertentu. Dalam memecahkan masalah manajer
mengidentifikasi berbagai solusi altenatif, mengevaluasinya, memilih yang
terbaik, menerapkannya, dan membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi
itu berjalan sebagai mana mestinya.
A.
Sistem Informasi Pemasaran
Sistem Informasi Pemasaran adalah struktur yang
berkesinambungan dan saling berinteraksi antara orang- orang, peralatan dan
prosedur untuk mengumpulkan, mensortir, menganalisa, mengevaluasi dan
mendistribusikan informasi yang dibutuhkan, secara tepat waktu, akurat kepada
pengambil keputusan dalam bidang pemasaran .
Dasar
Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi Pemasaran mencakup
sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja),
ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk
mencapai suatu sasaran atau tujuan
Tujuan
Sistem Informasi Pemasaran
Secara garis besar tujuan dari
sistem informasi pemasaran adalah:
A. Menyediakan informasi yang berkaitan dengan
situasi internal (sumber daya perusahaan) dan situasi eksternal seperti:
perilaku konsumen, pesaing, saluran distribusi, kebijakan publik dan tujuan
lain yang diinginkan manajemen pemasaran.
B. Menyediakan informasi yang
dipergunakan dalam perencanaan, penetapan sasaran, strategi, program,
pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
C. Menyediakan informasi untuk
pengambilan keputusan.
B. Sistem Informasi Keuangan
Sistem informasi keuangan adalah
sistem informasi yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di
dalam perusahaan maupun di luar perusahaan mengenai masalah keuangan. Dan
Menyediakan informasi mengenai arus uang bagi para pemakai diseluruh
perusahaan.
Fungsi Sistem Informasi Keuangan
Adapun arahan untuk menunjukan
fungsi-fungsi Sistem Informasi keuangan dengan pengertian yang telah dijelaskan
sebelumnya, maka wujud Sistem Informasi keuangan secara administrasi tertera
pada bentuk-bentuk formulir, buku – buku dan catatan – catatan akuntansi serta
laporan – laporan yang disajikan.
Adapun fungsi-fungsi tersebut adalah :
1. Untuk menetukan hasil dari pada
pelaksanaan oprasi perusahaan.
2. Adanya pemisah keterangan jumlah
barang dan uang dari catatan – catatan perusahaan.
3. Membuat laporan untuk pemimpin.
4. Untuk dapat mengikuti jalanya harta
dan hutang perusahaan. Di dalam fungsi ini meliputi pemeliharaan terhadap
bermacam – macam buku dan rekening seperti kas, rekening – rekening milik dan
lain-lain.
5. Untuk mempermudah perencanaan kegiatan-kegiatan
perusahaan, tindak lanjut dari pada pelaksanaan dan perbaikan dari
rencana-rencana.
Tujuan Sistem Informasi Keuangan
Pada dasarnya penyusunan Sistem
Informasi Keuangan suatu perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang harus
dipertimbangkan baik-baik, yaitu :
1. Sistem Informasi Keuangan yang
disusun itu harus memenuhi prinsip cepat yaitu bahwa Standar Akuntansi Keuangan
harus mampu menyediakan data yang diperlukan tepat pada waktunya dan dapat
memenuhi kebutuhan.
2. Sistem Informasi keuangan yang disusun itu
harus mempunyai prinsip aman yang berarti bahwa Sistem Inforamasi keuangan
harus membantu menjaga harta milik perusahaan, untuk dapat menjaga keamanan
harta milik perusahaan maka Sistem Informasi Akuntansi keuangan harus disusun
dengn pertimbangan pengawasan – pengawasan ini.
3. Sistem Informasi keuangan yang disusun harus
mempunyai prinsip murah yang berarti bahwa biaya untuk menyelenggarakan Sistem
Informasi keuangan ini harus dapat ditekankan sehingga relatif tidak mahal
C.
Sistem Informasi Personalia
Sistem Informasi Personalia adalah
suatu sistem yang mengolah data kepegawaian di sebuah perusahaan. Komplek
atau tidaknya sistem informasi personalia tergantung dari beberapa
haldiantaranya:
- Jumlah karyawan pada suatu perusahaan
- Struktur organisasi dari
perusahaan
- Modul yang di akan digunakan dalam
sistem informasi personalia yang akan dikembangkan
D. Sistem informasi eksekutif
Sistem
Informasi eksekutif (EIS) adalah satu jenis dari manajemen informasi
sistem dimaksud untuk memudahkan dan mendukung keterangan dan pembuatan
keputusan kebutuhan dari eksekutif senior dengan menyediakan kemudahan akses
terhadap keduanya internal dan eksternal keterangan relevan untuk bertemu gol
strategis dari organisasi. Ini biasanya dipertimbangkan sebagai satu bentuk
dikhususkan dari satu sistem mendukung keputusan (DSS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar